
"Saya memulai usaha ini beberapa tahun lalu. Bisa dikatakan lantaran kebetulan. Tapi lantaran potensinya bagus, saya seriusi dan sanggup menyerupai sekarang," kata Arik kepada detikcom, Jumat (9/11/2018).
Guru matematika di SMK Negeri 1 Pasuruan ini mengisahkan, pandangan baru menjual peralatan pencak silat muncul saat para muridnya mengalami kesulitan dana saat pergi bertanding. Kebetulan Arik juga berprofesi sebagai pelatih pencak silat.
Tak mau melihat anak didiknya gagal tanding, Arik tetapkan untuk menjual beberapa perlengkapan silat menyerupai baju, sabuk sampai tongkat miliknya. Dari uang itu, ia sanggup melunasi biaya pertandingan anak didiknya.
"Sebagai pelatih saya mengatakan dukungan penuh pada mereka. Sebelumnya saya sering mengeluarkan dana pribadi demi memberangkatkan muridnya untuk pergi bertanding," ungkap Arik.
![]() |
Namun dari momen tersebut, Arik justru membaca adanya peluang bisnis dari peralatan pencak silat. Ia pun mencoba memproduksi sendiri perlengkapan silat dan menjualnya di toko sederhana yang ada di depan rumahnya di Perum Graha Indah, Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo.
"Kelebihannya produk saya didesain dan dibuat oleh seorang praktisi silat langsung. Jadi benar-benar sudah disesuaikan dengan kondisi bahu-membahu silat. Sudah standar," tandasnya.
Beruntung tak ada kendala berarti yang dihadapi Arik. "Adakalanya nyari bahan beberapa produk saya yang langka dan agak sulit. Tapi asal kita ada kemauan dan bekerja keras ya lancar-lancar saja," akunya.
Tak disangka, peminat perlengkapan silat tersebut makin hari makin bertambah, apalagi ia kemudian berinisiatif menyebarkan bisnisnya ke ranah online.
"Saya tetapkan untuk membuka toko online pertama saya di Tokopedia lantaran bagi saya prosesnya lebih mudah, namanya Kios Terate," beber Arik.
Setelah memasuki ranah online, peminat produk Arik meluas. Berkat perjuangan, kerja keras serta dedikasinya saat ini ia memiliki 3 staf administrasi, 13 penjahit, dan 27 pekerja yang membantu menjalankan usahanya.
"Saat ini, Kios Terate saya menjual lebih dari 6.500 produk ke seluruh Indonesia. Dari modal awal Rp 400 ribu, kini sanggup menghasilkan sampai Rp 100 juta setiap bulannya," pungkasnya.
Meski sudah sukses dan sanggup membuka lapangan kerja orang-orang di sekitarnya, Arik tetap mengajar di sekolah dan melatih silat. Bahkan ia sanggup membiayai kebutuhan murid-murid silatnya, baik saat berlatih maupun bertanding.
Sumber detik.com