
Jakarta -Jabatan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita 'digoyang'. Gara-gara kisruh impor beras, Enggar didesak Wakil Ketua dewan legislatif Fadli Zon dan eks Menko Kemaritiman Rizal Ramli dicopot dari posisinya.
Fadli yang meminta Enggar dicopot, mengeluarkan pernyataan pedas. Ia mencap Enggar sebagai 'menteri tukang impor' dan layak untuk di-reshuffle.
"Menteri tukang impor @EnggarMendag harus dicopot, mengkhianati petani, ikut melemahkan rupiah, merugikan negara. #copotMendag," demikian cuit Fadli Zon lewat Twitter, Kamis (20/9).
Baca juga: Golkar: Tidak Ada Urgensi Mendag Dicopot |
"Saya imbau Presiden Jokowi untuk bersikap. Sudah jelas kok angkanya yang benar. Nggak sanggup biarkan Enggar kayak gini, petantang-petenteng kayak gini. Sudah waktunya diganti," ujar Rizal di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
NasDem sebagai partainya Enggar membela. Menurut NasDem, tidak ada urusan untuk meminta Enggar dicopot. NasDem memberikan urusan impor beras bukan cuma tanggungjawab Mendag. Sejumlah kementerian juga bertanggung jawab atas impor beras.
"Urusan apa Fadli minta minta reshuffle? Nggak ada urusan dengan dia!" Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago kepada detikcom.
Desakan semoga Enggar dicopot merupakan buntut panjang dari kegaduhan dengan Kepala Bulog Budi Waseso (Buwas). Mantan Kabareskrim Polri ini mengeluhkan penuhnya gudang untuk menyimpan beras impor. Keluhan itu ditanggapi Enggar dengan memberikan penuhnya gudang bukan urusan kementerian. Tak terima, Buwas berang, hingga membawa-bawa kosakata 'matamu' di tengah perdebatan soal impor tersebut.
Kegaduhan keduanya sudah hingga ke pendengaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi memerintahkan Enggar dan Buwas mediasi.
"Secepatnya akan dipanggil. Presiden meminta supaya menteri koordinator mengundang. Sudah dilapor ke Pak Menteri. Sebentar lagi mau diundang. Duduk sama-sama, nggak boleh begitu semua harus berkoordinasi dengan baik," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pernah 'Dimarahi' Jokowi
Menilik ke belakang, tepatnya awal tahun ini, Jokowi pernah memarahi secara tidak langsung kepada Enggar. Penyebabnya alasannya yaitu yaitu nilai ekspor Indonesia hingga dikala ini kalah dengan negara tetangga ibarat Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Jokowi menuturkan, yang seharusnya dilakukan yaitu para jajaran pejabat Kementerian Perdagangan sanggup melihat peluang negara-negara non tradisional dan sanggup melakukan evaluasi terkait dengan kendala apa saja yang selama ini terjadi.
"Saya sampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi kita ini kuncinya hanya ada dua, bagaimana kita sanggup meningkatkan investasi, yang kedua meningkatkan ekspor. Hanya itu. Tidak ada yang lain," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (31/1).
Simak Juga 'Golkar Sebut Kisruh Bulog vs Mendag Tak Jadi Konsumsi Publik':
3i Networks [Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com