Jokowi: Medsos Harus Digunakan Dengan Standar Adat Tinggi - 3i Networks Palangka Raya - Gratis Website 3i-Networks

Gadged Multi Fungsi

Formulir Kontak

KONTAK KAMI

Silahkan isi formulir di bawah ini untuk menghubungi kami

Nama

Email

Pesan

Jokowi: Medsos Harus Digunakan Dengan Standar Adat Tinggi

 Medsos Harus Digunakan dengan Standar Moral Tinggi Jokowi: Medsos Harus Dipakai Dengan Standar Budpekerti TinggiPresiden Jokowi (Rengga Sancaya/detikcom)

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara ihwal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Jokowi menyebut penggunaan iptek juga harus dibarengi dengan standar adat yang tinggi.

"McKinsey menyatakan Revolusi Industri 4.0, 3.000 kali lebih cepat. Artinya, akan ada perubahan yang cepat, IOT, VR, cryptocurrency, big data, semuanya sudah masuk dalam kehidupan kita. Ada 3D printing yang membuat rumah dalam 24 jam, advance robotic," kata Jokowi saat peresmian pembukaan Pameran Indonesia Science Expo (ISE) Tahun 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Convention, BSD, Tangerang Selatan, Kamis (1/11/2018).

Jokowi menambahkan perkembangan revolusi industri tersebut memunculkan tantangan baru. Bahkan membuat beberapa jenis pekerjaan menjadi hilang.

"Beberapa jenis pekerjaan menjadi hilang, tukang pos dulu penting, sekarang ini tidak dikenal lagi, teller atau kasir mungkin sebentar lagi tidak relevan lagi, ini yang harus terus kita amati," katanya.





Selain itu, perkembangan iptek mensugesti bisnis. Contohnya supermarket yang disebut Jokowi sangat mapan, tapi sekarang jumlahnya menyusut sebab beralih ke online.

"Anak muda mau beli apa-apa pasti belinya online. Biro perjalanan yang jual tiket juga menjadi tidak relevan sebab muncul online ticketing dan pasti masih ada bisnis lama tutup dan muncul bisnis baru. Inilah peluang untuk anak muda," katanya.

Dunia politik dan pemerintahan, kata Jokowi, juga harus mengadopsi perkembangan iptek. Bidang itu juga dituntut bekerja cepat dan efisien.

"Agar kita tidak ditinggal oleh negara lain. Jumlah pekerja juga akan sedikit sebab semakin banyak yang diotomatiskan," katanya.

Dia juga memberikan saat ini banyak bermunculan 'media' tanpa wartawan. Semua orang mampu membuat gosip apa saja hanya dengan sentuhan jari.





"Muncul media tanpa wartawan, semua pengguna menjadi wartawan. Dan jempol atau like menjadi pemimpin redaksi di media sosial sekarang ini, semua mampu menginformasikan apa pun," katanya.

Namun, untuk menghadapi fenomena ini, diperlukan standar moralitas yang tinggi. Tidak cukup hanya dengan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

"Menghadapi fenomena ini, regulasi pemerintah tidak mampu menyelesaikan. Yang diperlukan yaitu standar moralitas yang semakin tinggi berbarengan dengan penggunaan medsos," katanya.

Institusi yang relevan menjawab tantangan yang dia jabarkan tersebut yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). "Dalam situasi menyerupai apa pun, lembaga penelitian memiliki kiprah sentral dalam menghasilkan karya riset yang unggul," sambung Jokowi.

Dalam dunia yang berubah ini, katanya, kecepatan menjadi kata kunci untuk memenangkan kompetisi. Dia memberikan negara yang besar belum tentu mengalahkan yang kecil.

"Tetapi yang cepatlah yang akan kalahkan yang lambat. Kita yang cepat akan kalahkan yang lain yang lambat. Jika tidak cepat berbenah diri, dipastikan kita kalah dalam kompetisi, tertinggal dibanding negara lain," katanya.


Saksikan juga video 'Golkar Optimalkan Kampanye Via Medsos':

3i Networks [Gambas:Video 20detik]



Sumber detik.com

Back To Top