
Jakarta -Calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno akan saling tubruk gagasan dalam debat Pilpres 2019 sesi ketiga yang digelar malam ini. Sebelum mengikuti debat malam ini, keduanya pernah memperlihatkan gagasannya dalam debat perdana yang mengangkat tema hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.
Debat perdana tepatnya digelar pada 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Ma'ruf dan Sandiaga saling membuatkan kiprah dengan calon presiden masing-masing, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto menjawab pertanyaan seputar debat.
Malam nanti, Ma'ruf dan Sandiaga tidak membuatkan kiprah dengan Jokowi dan Prabowo untuk menjawab informasi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. Sebelum debat cawapres digelar, bagaimana performa Ma'ruf dan Sandiaga pada debat perdana?
1. Bicara Program Deradikalisasi
Ma'ruf menilai acara deradikalisasi harus dilakukan dengan memetakan penyebab masuknya paham radikal. Ia menyebut perlu penanganan berbeda atas paham radikal. Kajian penyebab orang terpapar paham radikal harus dilakukan untuk menyusun penanganan. Jika terpapar alasannya ialah faktor ekonomi, solusinya yaitu menciptakan lapangan kerja.
"Caranya apa yang menjadikan ia jadi radikal. Kalau alasannya ialah paham keagamaan yang menyimpang, maka deradikaliasasinya, luruskan paham yang menyimpang itu. Tapi kalau faktor ekonomi atau sosial, pendekatannya yaitu melalui sumbangan lapangan kerja, santunan," ujar Ma'ruf. Cawapres nomor urut 01 ini kembali menekankan paham yang menyimpang perlu diluruskan lagi
2. Kutip Fatwa MUI soal Terorisme
Ma'ruf yang juga menjabat sebagai Ketum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutip aliran MUI mengenai terorisme. Ma'ruf memberikan penanganan terorisme lewat pencegahan akan dilakukan lewat kontraradikalisme untuk menekan paham-paham radikal dan intoleran.
"Terorisme merupakan kejahatan. Oleh alasannya ialah itu, terorisme harus diberantas hingga akar-akarnya. MUI mengeluarkan aliran bahwa terorisme bukan jihad. Oleh alasannya ialah itu, haram dilakukan, bahkan terorisme dianggap melakukan kerusakan. Alquran menyatakan orang yang melakukan perusakan di bumi harus dihukum keras," kata Ma'ruf.
3. Bicara Persamaan Hak Asasi untuk Disabilitas
Ma'ruf memperlihatkan pandangannya mengenai persamaan hak asasi untuk kaum disabilitas. Jawaban ini disampaikan Ma'ruf dikala menanggapi informasi HAM.
"Saya kira penting membangun budaya masyarakat memperlihatkan penghormatan kepada kelompok disabilitas. Disabilitas dan non-disabilitas harus disamakan perlakuannya," ucap Ma'ruf.
4. Dorong Reformasi Hukum Lewat Penataan Regulasi
Ma'ruf menegaskan reformasi di bidang aturan harus dilanjutkan. Ma'ruf oke bahwa tidak boleh adanya tumpang tindih penegakan hukum.
"Melanjutkan reformasi di bidang hukum, salah satunya penataan regulasi," kata Ma'ruf.
"Dengan menghilangkan tumpang tindih dan menciptakan regulasi berkualitas yang menuntun dan memudahkan rakyat, itu akan memberi peluang pengembangan UKM," tuturnya.
5. Dukung Pernyataan Jokowi
Di kubu 01, Jokowi lebih tampak mendominasi untuk menjawab pertanyaan dikala debat perdana. Ma'ruf pernah 2 kali diberi kesempatan melengkapi pernyataan Jokowi, namun dijawab dengan singkat.
![]() |
Yang pertama yaitu soal penegakan aturan dan HAM. Ma'ruf dipersilakan melengkapi pernyataan Jokowi.
"Mungkin Pak Kiai mampu menambahkan," ujar Jokowi mempersilakan Ma'ruf berbicara.
"Cukup," jawab Ma'ruf Amin.
Moderator Ira Koesno mengingatkan kepada pasangan calon nomor urut 01 itu bahwa waktu berbicara masih tersisa. Dua kali Ira Koesno bertanya kepada Jokowi-Ma'ruf soal pemanfaatan waktu tersisa untuk menambahkan pernyataan yang sebelumnya disampaikan Jokowi.
"Saya mendukung pernyataan Pak Jokowi," ujar Ma'ruf.
Sandiaga Uno
1. Janjikan Negara Bebas Korupsi
Sandiaga berbicara soal janji-janji mewujudkan penegakan aturan yang lebih baik. Dia memastikan tak akan ada korupsi lagi di Indonesia kalau terpilih bersama Prabowo.
"Bersama Prabowo-Sandi, insyaallah kita tegakkan hukum, kita pastikan tidak ada korupsi lagi, kita pastikan Indonesia jaya," ujar Sandiaga.
2. Cerita Kriminalisasi Nelayan Najib
Di forum debat, Sandiaga bercerita mengenai nelayan bernama Najib di Karawang yang dikriminalisasi. Sandiaga memandang aturan hanya tajam kepada orang-orang kecil.
"Bahwa ada kisah pak Najib, seorang nelayan di Pantai Pasir putih, Karawang, ia mengambil pasir untuk menanam mangrove di hutan bakau. Beliau dipersekusi, dikriminalisasi," kata Sandiaga.
![]() |
"Banyak kasus persekusi dan kriminalisasi ini tidak terpantau dan hanya kita lihat yang besar-besar saja. Sementara kasus yang berdampak kepada masyasrakat, orang kecil, wong cilik tidak ditangani dengan baik," ujarnya.
Menanggapi Sandiaga, Jokowi menyebut cawapres nomor urut 02 ini melemparkan tuduhan soal kriminalisasi nelayan Najib. "Pak Sandi menuduh lagi. Kalau ada persekusi, mudah sekali. Laporkan. Saya akan tindak tegas pelaku itu," kata Jokowi.
Sandiaga membantah pendapat Jokowi. Menurutnya, yang ia sampaikan yaitu hasil kunjungannya ke lapangan. "Saya tidak menuduh. Yang kami sampaikan yaitu cerita-cerita yang kami mampu setiap kunjungan ke masyarakat," timpal Sandiaga.
3. 'Kepastian Hukum Perlu untuk Lapangan Pekerjaan'
Sandiaga memberikan kepastian aturan akan merampungkan duduk kasus lapangan pekerjaan. Dia akan mensinkronisasi aturan di pusat dan tempat dengan mengumpulkan para pakar dari banyak sekali universitas.
"Kami juga ingin pastikan bahwa kepastian aturan mampu menghadirkan peluang untuk berinivestasi, peluang lapangan pekerjaan. Negeri yang kaya ini, negeri yang luar biasa gemah ripah loh jinawi ini masih menyisakan masalah, lapangan kerja susah didapat, peluang usaha susah dilakukan masyarakat alasannya ialah ketidakapstian hukum," sebutnya.
4. Bicara Program untuk Difabel, Sandiaga Cerita soal Zulfan
Sandiaga bicara soal programnya untuk mau difabel. Sandiaga menuturkan perlunya kesetaraan bagi kaum difabel untuk berkarya.
"Zulfan Dewantara yaitu teman difabel yang kami temui yaitu inspirasi Prabowo-Sandiaga. Dia menciptakan lapangan kerja, mentor bisnis online dan bisnis mempekerjakan ratusan buruh," tuturnya.
"Mereka butuh peluang, lapangan pekerjaan, peluang untuk, hidup lebih baik untuk keluarga yang sejahtera," pungkasnya.
5. Janji Petakan Daerah Berpotensi Terpapar Radikalisme
Sandiaga mengatakan, banyak warga yang masa depannya tidak cerah jawaban terpengaruh oleh paham yang tidak jelas. Ia bersama Prabowo akan memetakan daerah-daerah yang berpotensi terpapar paham radikalisme. Dia ingin memastikan masyarakat tidak terjerumus dengan paham radikalisme tersebut.
"Kita harus hadir untuk mereka, untuk memastikan mereka tidak terjerumus kepada terorisme," tuturnya.
6. Singgung Penegakan Hukum Tumpang Tindih
Sandiaga dalam sesi bertanya menyebut kerap mendengar aspirasi soal aturan yang tumpang tindih.
"Bagaimana mengatasi tumpang tindih, abdnegara aturan berafiliasi dengan parpol, bagaimana investasi meningkat kalau ada ketidakpastian hukum," kata Sandiaga bertanya kepada paslon nomor urut 01.
Menjawab Sandiaga, Jokowi menegaskan penegak aturan yang harus adil.
"Kita juga akan perbaiki abdnegara yang tidak memperlihatkan pengayoman, tidak memperlihatkan perlindungan terhadap rakyat, alasannya ialah menurut saya aturan yaitu bagaimana negara melindungi rakyatnya. Hukum harus mampu memperlihatkan kepastian kepada investasi dan dunia usaha. Hukum tidak tebang pilih, aturan betul-betul mampu memperlihatkan rasa tenteram kepada rakyat," ujar Jokowi.
Tonton video Ide 'Halal' Sandi di Debat Ketiga: Dari Industri Hingga Ekonomi:
3i Networks [Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com