Kumpul Di Manado, 20 Negara Kepulauan Rembuk Bahas Perubahan Iklim - 3i Networks Palangka Raya - Gratis Website 3i-Networks

Gadged Multi Fungsi

Formulir Kontak

KONTAK KAMI

Silahkan isi formulir di bawah ini untuk menghubungi kami

Nama

Email

Pesan

Kumpul Di Manado, 20 Negara Kepulauan Rembuk Bahas Perubahan Iklim

 Negara Kepulauan Rembuk Bahas Perubahan Iklim Kumpul Di Manado, 20 Negara Kepulauan Rembuk Bahas Perubahan IklimFoto: Dok. Pemprov Sulut

Manado -Sebanyak 20 negara kepulauan berumpul di Manado, Sulawesi Utara, dalam aktivitas The Archipelagic and Island States Forum (AIS). Mereka membahas soal mitigasi perubahan iklim di negara kepulauan.

"Forum ini menjadi katalisator bagi pembentukan kerja sama antar negara kepulauan dan negara pulau dalam menghadapi aneka macam tantangan dan ancaman, beradaptasi dan meningkatkan ketahanan terhadap efek perubahan iklim," kata Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang menjadi tuan rumah AIS dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11/2018).

Ia berharap forum AIS mampu memberikan informasi penting bagi seluruh masyarakat Sulut ihwal mitigasi perubahan iklim.

"Kegiatan ini akan mengingatkan seluruh masyarakat untuk lebih peduli menjaga lingkungan," ucap Olly.

Olly menjelaskan, di Forum AIS dilakukan penandatanganan kesepakatan Deklarasi Manado oleh para pemimpin dan perwakilan yang tergabung dalam The Archipelagic and Island States Forum. Penandatanganan Deklarasi Manado disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.


Dalam kesempatan itu, Luhut mengharapkan Forum AIS mampu mendorong bisnis dan solusi keuangan untuk mendanai proyek perubahan iklim.

"Forum ini mampu menjadi ajang mengembangkan pengetahuan, mencari solusi cerdas dan kreatif, diperbesar dan diperbanyak untuk digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Saya berharap forum ini mampu mendorong keterlibatan bisnis dan solusi keuangan inovatif untuk mendanai proyek perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Luhut.

Ia melanjutkan, negara pulau dan kepulauan memiliki sifat-sifat optimis, adaptif dan inovatif dalam merampungkan aneka macam masalah, namun dengan pendekatan yang paling ekonomis biaya.

"Kita harus menjadi Moana, seorang anak perempuan yang memiliki semangat inovatif, dan selalu optimis dalam merampungkan masalah-masalah yang dihadapinya," imbuhnya.

Di bawah Deklarasi Manado, anggota AIS baiklah untuk memperkuat komitmen kerja sama dalam mitigasi perubahan iklim, manajemen bencana, serta bekerja sama dalam menghadapi tantangan dan peluang ekonomi, sampah plastik di laut, hingga tata kelola maritim dan mendorong pengembangan tata kelola kelautan.

Country Director UNDP untuk Indonesia, Christophe Bahuet memberikan Forum AIS memberikan bantuan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan berkomitmen untuk membantu semoga negara-negara pulau dan kepulauan yang rentan tidak luput dari SDG's.


"Forum AIS inisiatif akan fokus pada solusi pengembangan gampang dan akan membuka peluang baru bagi negara pulau dan kepulauan kecil yang rentan terhadap perubahan iklim untuk menemukan cara inovatif dalam melindungi sumber daya maritim sambil meningkatkan pendapatan mereka," kata Bahuet.

"Pembiayaan inovatif ialah dimensi penting dari inisiatif dan UNDP Indonesia yang akan membantu para anggota mengakses mekanisme baru ibarat keuangan campuran, keuangan syariah, dan obligasi hijau, untuk proyek-proyek di bawah Forum AIS," kata Bahuet.

Menurutnya, dengan naiknya permukaan maritim selesai pemanasan global, negara-negara pulau dan kepulauan, khususnya yang kecil, merupakan wilayah yang paling rentan terhadap efek perubahan iklim.

Adapun delegasi 20 negara yang hadir antara lain Kuba, Pulau Comoro, Siprus, Fiji, Guinea Bissau, Indonesia, Jamaika, Madagaskar, Selandia Baru, Papua New Guinea, Saint Kitts dan Nevis, Sri Lanka, Seychelles, Singapura, Kepulauan Solomon, Suriname, Timor Leste dan Inggris.

Sumber detik.com

Back To Top